Wednesday, January 8, 2020

Pengaruh perkembangan teknologi bagi dunia pendidikan




 
Peranan tekhnologi bagi dunia pendidikan


Tekhnologi memiliki peranan  penting terhadap siswa dan siswi diantaranya :
1. untuk media belajar (online)
2. media belajar online dengan lingkup yang lebih luas, bisa disebut pengganti buku.
3. sebagai media belajar kelompok, karena adanya tekhnologi ada aplikasi whatsapp, line dan ojek online untuk mempermudah transportasi berkumpul.
4. adanya tekhnologi mempermudah belajar karena adanya google, yang mudah di jangkau dan banyak sekali fiture yang dapat di akses didalamnya sehingga siswa/i dapat belajar lebih mudah.
5. peran tekhnologi juga bermanfaat didalam interaksi antara murid dan guru. Untuk pemberitahuan tugas bisa lewat whatsapp.

Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

Perubahan tekhnologi dalam dunia sudah membuat perubahan terutama pada pendidikan. Menurut Rosenberg dalam G. Gunawan (2009) dalam Sudibyo (2011), dengan tinggi nya penggunaan tekhnologi maka ada 5 pergeseran yaitu:
1 ) merubah pandangan dari pelatihan ke penampilan.
2 ) KBM bisa dimana saja dan kapan saja.
3 ) Dari kertas ke jaringan ‘online’
4 ) dari fasilitas fisik ke kerja online
5 ) dari siklus waktu ke waktu nyata
Prinsip dasar teknologi adalah sebagai acuan yaitu:
1.       Pendekatan system orientasi siswa/mahasiswa & pemanfaatan sumber pembelajaran
Secara umum e-learning terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.        komplementer dan substitusi.
Ø  Komplementer mengandaikan kalua pembelajaran tetap tatap muka tapi ditambah dengan tekhnologi (TI).
Ø  Subtitusi mengandaikan sebagian besar pembelajaran diberlakukan dengan system teknologi (IT). Saat ini juga pemerintah sudah menerapkan system E-learning. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 107/U/2001 jelas memberikan Pendidikan jarak jauh, dimana e-learning bisa mengambil alih.

 isi quisioner di bawah ini untuk pembuktian !

Wednesday, December 4, 2019

Taman Hutan Raya, Dago pakar Bandung



Apaasiii Taman Hutan Raya Itu????


Taman Hutan raya Ir. Hj Juanda bisa jadi salah satu destinasi kamu kalau ke bandung loh. tempatnya juga lumayan dekat dari pusat kota. Buat kamu yang seneng berwisata di kota bandung aja hehe. Taman hutan raya juga Cocok buat kamu yang punya banyak beban dan buat refreshing nih karena banyak nya pohon dan pemandangan yang bisa bikin kamu menjadi relax.


Sekilas Tentang Taman Hutan Raya Juanda

Tahura ini bisa menjadi salah satu destinasi yang harus kamu kunjungi di bandung dan Tahura ini adalah salah satu paru paru kota bandung loh!
Awalnya Tahura ini hanya 10 ha saja (1965), tapi sekarang udah mencapai 590 HA dan membentang jauh dari sekitar dago pakar samoau dengan kawasan air terjun maribaya Lembang.
Tahura di buka mulai dari pukul 8 Hingga 6 Sore loh, ayok datang kesini dan rasakan refleksi nya.

Lokasi Taman Hutan Raya Juanda

Penasaran gak sama alamat nya tahura dimana?? taman hutan raya ini ada di daerah juanda bandung berada di kampung pakar desa ciburial kecamatan cimenyan Kota Bandung. Daerah ini ada di ketinggian 770 – 1330 dpl. Luas area taman ini ada di sekitar 590 ha, dan membentang dari kawasan dago pakai sampai dengan maribaya sampai lembang looh.
Karena saking luasnya jadi banyak pintu masuk gerbang menuju tahura tapiiiii yang paling umum masuknya dari Dago pakar guyss



Sebagai Bukti kalau kalian tau atau merasa pernah dateng ke TAHURA Silahkan isi Kuisioner di bawah ini Ya YerobUUUNNN ^-^
https://forms.gle/NcpS3vfHK1sEf9Hc9

Wednesday, November 27, 2019

Dinamika kehidupan di desa menjadi berbeda!


Dinamika Kehidupan di PedesaanMengalami Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan fenomena kehidupan yang dialami oleh setiap masyarakat dimanapun dan kapanpun. Setiap masyarakat manusia selama hidupya pasti mengalami perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupanya. Yang terjadi ditengah-tengah pergaulan (interaksi) antara sesama individu warga masyarakat, demikian pula antara masyarakat dengan lingkungan hidupnya. Apabila Anda membandingkan kehidupan Anda sekarang ini  dengan beberapa tahun atau beberapa puluh tahun yang lalu, pastilah Anda merasakan adanya perubahan-perubahan itu. Baik dalam tata cara pergaulan antara sesama anggota masyarakat sehari-hari, dalam cara berpakaian, dalam kehidupan keluarga, dalam kegiatan  ekonomi atau mata pencaharian, dalam kehidupan beragama, dan seterusnya. Semua yang Anda rasakan itu juga dirasakan oleh orang atau masyarakat lain. Yang berbeda adalah kecepatan atau laju terjadinya perubahan itu, demikian pula cakupan aspek kehidupan masyarakat perubahan yang dimaksud. (Asnawi, Tahir,. Sulaiman Asang n.d.)
Dalam segi mata pencaharian
Contohnya : dalam segi perkembangan kehidupan masyarakat tani di sekitar kita atau di masyarakat pedesaan, dari segi mata pencaharian, dahulu masyarakat kita sangat  kental sekali dengan kegiatan pertanian, pada umumnya bertempat tinggal di daerah pedesaan. Para petani mengolah lahan pertaniannya berupa sawah atau kebun dengan alat-alat yang masih sederhana seperti cangkul, atau bajak yang ditarik oleh hewan untuk mengolah dan menggemburkan tanah mereka, sehingga waktu yang diperlukan untuk kegiatan pertaniannya lebih lama. Tetapi, coba kita melihat pada masa sekarang, para petani saja sudah merubah alat untuk mengelola sawa dan kebun mereka dengan alat yang lebih canggih, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama. Alat-alat tersebut seperti traktor, alat penyemprot hama, demikian dengan bibit unggul dan pupuk yang sekarang sudah berbagai jenis pupuk. Perbedaan tersebut bisa dinamakan perubahan sosial bukan? Yang awalnya masyarakat sederhana sekarang sudah modern.
Kemudian, pada masa sekarang masyarakat tidak hanya menggantungkan hidupya dari hasil pertanian saja, ada juga menggantungkan ekonominya kedalam tempat wisata lokal yang berada di desa. Wisata tersebut berkembang  dan di buat oleh masyarakat sekitar untuk menarik wisatawan berkunjung pada desa mereka. Dari tempat wisata tersebut masyarakat bisa membuka usaha untuk mata pencaharian dan bisa menambah hasil ekonomi sehari-hari.
Dari masyarakat yang mengembangkan wisata di desanya, terjadi perubahan sikap terhadap masyarakat sekitar, karena para wisatawan yang datang dari berbgai daerah mempunyai kebiasaan serta pergaulan yang berbeda-beda. Hal ini menggambarkan perubahan sikap para masyarkat yang semula positif menjadi negatif seperti yang terjadi Di Desa Cihideung yang desanya menjadi tempat wisata daerah.

Pedagang kaki lima pusing! antara Dagang Dan Ruang









PKL: Terjepit antara Uang dan Ruang

Percaya gak? Kalau karier presiden kita joko widodo dimulai dari Pedagang kaki lima? keberhasilannya mengatur PKL disolo membuat dia menjadi melambung tinggi sampai menjadi wali kota solo loh, waktu itu juga menjadi 10 tokoh nasional majalah tempo tahun 2008 terus menjadi wali kota terbaik se-indonesia pada tahun 2011. sejak itu jokowi lebih dari yang terbaik senasional tapi jadi internasional! dengan pendekatan 'diplomasi meja makan' sebagai jurus andalannya PKL di taman bajarsari menjadi jauh lebih rapi dan teratur tanpa pakai baku hantam dengan warga.
secara kebetulan mendadak “balik” ke habitat lama: PKL. sejak seminggu terkahir ini nih konsekuensi dari kisah perjalan seorang Aparat sipil negara. Disaat lagi asyik julid  dengan warga “ruang”dengan penintasan RTRW , Nusa Tenggara Barat, akhirnya bergeser mengurusi “uang” (baca: ekonomi) para pelaku sektor informal. Bagi penulis, ini seperti kembali ke habitat (rumah) kedua, sekaligus ini melanjutkan iktiar dan perjuangan sekitar 15 tahun silam. Di kala itu, penulis meneliti karakteristik PKL di Kawasan Pusat perdagangan Cakranegara, Kota Mataram sebagai tesis sebagai syarat untuk menyelesaikan pasca sarjana di bidang Manajemen Perkotaan. 
Dalam tesis itu, diuraikan bahwa para pelaku PKL adalah sepenuhnya digerakkan oleh rasionalitas ekonomi. Fenomena PKL bukan fenomena keindahan semata, tetapi PKL adalah fenomena sosial ekonomi. Artinya, PKL adalah akibat dari ketimpangan struktur sosial ekonomi, sehingga masyarakat yang tidak bisa mengakses sektor-sektor formal. Sementara untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup harus memiliki pendapatan, mereka memilih sektor informal yang relatif mudah untuk memulainya. Selama masih ada keterbatasan lapangan kerja sektor formal, maka sektor informal adalah pilihan gampang dan PKL adalah salah satunya. Artinya pilihan menggeluti sektor informal ini adalah sebuah pilihan yang logis dari warga kota untuk bisa betahan hidup (survival).
Bahkan secara dramatis, disebutkan dalam hasil penelitian dari Urban and Regional Development Institute (URDI), sektor informal adalah katup pengaman perekonomian, menjadi cagar alam bagi mereka yang gagal bersaing di pasar kerja formal yang “kejam”. Data menunjukan bahwa sejak krisis ekonomi 1998, 40 juta unit usaha ekonomi, 98% adalah sektor usaha kecil dan menengah serta mampu menyerap tenaga kerja 70% dari 80 juta tenaga kerja di Indonesia. Dan ternyata, 70% itu sebagaian besar adalah PKL dan pengrajin kecil. Jadi dari kacamata ‘uang’ (baca: ekonomi), PKL adalah salah satu kekuatan ekonomi yang tidak boleh dianggap remeh.
Lalu kenapa PKL dianggap dan selalu dipandang dari sudut pandang sebagai “isu atau masalah perkotaan”? Iya, PKL masih dianggap “jerawat” bagi kota yang beranjak “maju”. Warga kota mana yang tidak nyaman ketika keindahan pedestrian yang sudah ditata sedemikian rupa terpaksa ternoda oleh lapak lapak dan gerobak PKL yang membuang sampah dan limbah secara sembarangan. Dengan rombong dan fisik bangunan yang kumuh sering dianggap “sampah” yang merusak wajah kota. Sangat dilematis. PKL seperti terjepit antara Uang dan Ruang: antara potensi kekuatan ekonomi dengan ketersediaan ruang dan lahan yang layak sehingga menjadi lebih tertata dan manusiawi.
Sebagai contoh kasus saja, Isu PKL yang sedang hangat adalah soal PKL di Tanah Abang Jakarta. Ahok, sang gubernur pemberani: dengan segala nyali serta taruhannya, menggusur dan menertibkan PKL di Pasar Tanah Abang yang menjadi biang kemacetan dan kesemrawutan. Banyak warga DKI Jakarta yang salut dengan langkah berani tersebut dan Tanah Abang pun relatif aman dan nyaman bagi para pejalan kaki dan pengguna jalan.
Tak lama berselang, Sang Pemberani, tumbang. Gubernur berganti. Kebijakan berubah. Anies dengan keramahan dan kesantunannya, dengan dalih mencoba membangkitkan ekonomi kecil, pasang badan dan siap dikritik, kembali memberikan izin bahkan memberi bantuan kepada PKL Tanah Abang untuk berjualan kembali. Akibatnya jalan menyempit dan hiruk pikuk Pasar Tanah Abang pun kembali terdengar.
Lalu, pertanyaannya, siapa benar dan siapa benar? Ahok dan Anies merasa dalam kacamatanya masing masing adalah benar. Kembali ke kesimpulan PKL seperti terjepit antara Ahok dan Anies. Antara kebutuhan uang dan ruang.

PKL di Kota Mataram


Lalu bagaimana PKL di Kota Mataram? Salah satu isu strategis yang mengemuka dalam pembahasan perubahan RTRW Kota Mataram adalah alokasi ruang bagi sektor Informal. Kalau dari aspek uang, dari kaca mata ekonomi seperti tidak terbantahkan bahwa PKL adalah kenyataan yang harus diterima di tengah keterbatasan lapangan kerja sektor formal. Menariknya, para penggiat PKL Kota Mataram adalah para pendatang, kaum urban, yang datang dari berbagai penjuru kota, baik daerah daerah di sekitar Kota Mataram maupun dari kota/daerah dari pulau seberang terutama pendatang dari Jawa dan sekitarnya.
Meskipun penulis belum memiliki data terkini, namun dari data tesis tahun 2003 silam, untuk di kawasan perdagangan Cakranegara terdata: Penduduk Asli Mataram (29,9%), Penduduk sekitar Mataram/ Pulau Lombok (45,4%) serta Luar Pulau Lombok (Jawa, Bali, Sumatra) 24,7%. Artinya, total yang bukan warga Kota Mataram adalah 70,1 %. Meskipun ini tidak menggambarkan secara keseluruhan profil PKL di Kota Mataram, namun sepertinya secara acak bisa di survei secara sederhana sepertinya angka ini tidak jauh bergeser bahkan mungkin makin besar untuk pendatang. Kebijakan Kota Mataram yang “welcome” kepada siapa saja yang berkunjung ke kota ini, disambut baik pula oleh para pendatang.
Ibarat semut selalu mengerumuni gula. Salah satu karakteristik PKL adalah mendatangi keramaian. Karena ketika ada keramaian berarti ada uang yang beredar. PKL mencoba menguntit uang-uang receh yang kalau diakumulasi besar juga akhirnya. Maka strategi penanganan PKL selalu terkonsentrasi pada pusat pusat keramaian kota, baik yang sudah diciptakan oleh sejarah yang panjang, maupun keramaian yang di rekayasa sesaat. Tentu karakteristiknya sedikit berbeda dari 2 tipe keramaian ini, sehingga pola penanganannya pun berbeda.
Untuk Kota Mataram, tipe keramaian yang memiliki sejarah panjang biasanya terletak di spot-spot strategis kota, contohnya: kawasan perdagangan Cakranegara, kawasan eks pelabuhan Ampenan dan yang terbaru adalah Kawasan RTH Udayana. Sementara untuk tipe keramaian yang sesaat (insidentil) adalah PKL yang muncul bersama digelarnya event keramaian, seperti PKL di Lapangan Umum, PKL di Lapangan Malomba, dan PKL di Asrama Haji. PKL yang tipe pertama inilah yang sangat kompleks permasalahannya dan urgen untuk ditangani.
Menurut penulis, ujung dari penanganan PKL adalah mencari titik temu antara aspek akses terhadap ruang (lokasi) dan aspek akses terhadap sosial ekonomi (akses modal). Aspek ruang terdiri dari regulasi tata ruang yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan selanjutnya yang tidak bisa diabaikan adalah kepastian dan penegakan hukum, yang dipelopori oleh Satpol PP.
Sementara aspek sosial ekonomi adalah membangun akses permodalan serta akses ke sektor formal, sehingga ada simbiosis antara sektor informal dan formal. Bukan justru “saling membunuh” dan meniadakan. Pola Pasar Sore Malam di Kawasan Cakranegara adalah salah satu “best practice” yang berjalan hingga saat ini. Keberadaan “PKL Modern” seperti Indomaret serta Alfamart harus dioptimalkan untuk memberi ruang kepada PKL untuk bersinergi. Ruang kosong yang dimiliki oleh Alfamart dan Indomaret bisa dioptimalkan dengan mewajibkan untuk memberi akses maksimal 3-4 gerobak PKL di depannya tentu dengan gerobak yang didesain sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu estetika kota dan gerai pasar modern.

Cara Aman Menuntaskan “Jerawat”

Kota Mataram adalah kota yang tengah bergerak maju dan berkembang. PKL adalah realisme yang menjadi konsekuesi kota yang maju dan berkembang. Ibarat jerawat gadis yang beranjak dewasa, PKL tidak bisa disembuhkan dengan cara cara “main cabut” dan digusur secara tidak manusiawi. Selama masalah dasarnya tidak disentuh: penyediaan lapangan kerja belum dipenuhi, PKL adalah pilihan.



Wednesday, November 20, 2019

Jangan Takut Gagal !


CARA MOVEON DARI KEGAGALAN
Cara kita Moveon dari kegagalan, Pernahkah kalian gagal dalam urusan pelajaran????? Saya pribadi sering gagal dalam pelajaran. Mata pelajaran apapun . Cara kita mengatasi nya adalah dengan terus belajar memperbaiki kesalahan. Banyak orang yang menyerah setelah dia mendapatkan kata GAGAL tapi menurut saya jangan sampai kita menyerah terus belajar sampai kita mendapat hasil yang memuaskan meskipun nilai mu tidak sebagus teman teman mu.
Saya akan memberi tahu cara bagaimana kita menghadapi kegagalan dalam pelajaran :
1.       Kamu harus percaya kalau kamu bisa jangan minder sama temanmu!
2.       Belajar dengan giat meskipun waktu kamu sempit apalagi antara kerja dan belajar kamu harus gunain waktu yang sebaik baiknya buat belajar.
3.       Dimana pun kapanpun kamu gaboleh ngeluh kamu gabisa tapi harus percaya diri kalo kamu bisa, meskipun… ya belum paham sama materinya hehe
4.       Tanya temenmu yang paham sama materinya, terkadang kita lebih paham kalau di jelasin sama temen kan daripada sama dosen
5.       Latihan soal buat apa yang belum kamu pahamin
6.       Berdoa terus biar kamu diberi jalan sama yang maha kuasa
7.       Jangan biasain buat rebahan tanpa ngelakuin apa apa kalau bisa rebahan sambal nginget nginget pelajaran
Saran di atas menurut ku loh ya, Boleh kok di contoh atau kalian punya cara sendiri buat dirimu bangkit lagi, aku tau kok rasanya jadi orang yang paling minimum di antara temen temen kamu. Jadi ku saranin jangan banyak untuk lihat ke atas tapi gimana caranya kita bisa sampai di atas, gimana caranya kita dapet setara sama temen temen mu, Semangat!

Memulai bisnis Kuy!


Memiliki sebuah bisnis tentu menjadi impian bagi banyak orang. Sayangnya, memulai bisnis baru dapat menjadi sangat sulit bagi seorang pemula. Mereka membutuhkan mental dan keberanian yang kuat untuk memulainya, sekalipun itu hanya bisnis kecil. Seringkali bayang-bayang akan risiko kegagalan atau kerugian muncul dan membuat mereka ragu untuk memulainya.

Untuk mengatasi hal di atas, berikut adalah 7 langkah tepat yang dibutuhkan dalam memulai bisnis dengan sukses. Luangkan waktu dan pikiran Anda untuk menciptakan bisnis yang sesuai dengan keinginan dan mendatangkan kesuksesan.  

Langkah 1: Lakukan Penelitian
Jika Anda telah memiliki ide bisnis, sekarang saatnya menyeimbangkan dengan sedikit kenyataan. Apakah ide tersebut berpotensi untuk sukses? Agar bisnis dapat berhasil, Anda harus mampu memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau menawarkan sesuatu yang diinginkan pasar. Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi kebutuhan seperti melakukan penelitian hingga melakukan trial and error. Melalui penelitian yang dilakukan, Anda dapat menentukan banyak hal yang terbaik untuk bisnis.

Langkah 2: Buat Rencana
Anda membutuhkan sebuah rencana untuk membuat ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis adalah rancangan yang akan mengarahkan bisnis Anda dari tahap awal pendirian hingga pertumbuhan bisnis, dan ini merupakan keharusan bagi seluruh bisnis baru. Ada berbagai jenis rencana bisnis untuk berbagai bisnis. Jenis rencana bisnis biasanya dibuat secara terperinci, sehingga memudahkan Bank atau investor untuk memvalidasi rencana bisnis Anda ketika ingin mengajukan modal ke Bank atau investor.

Langkah 3: Rencanakan Keuangan
Memulai bisnis kecil tidak harus membutuhkan banyak uang, namun akan melibatkan beberapa investasi serta kemampuan awal untuk menutupi biaya sebelum menghasilkan keuntungan. Anda perlu merencanakan keuangan dengan menyusun spreadsheet yang memperkirakan biaya awal bisnis seperti lisensi, izin, peralatan, biaya legal, asuransi, branding, riset pasar, inventaris, merek dagang, pembukuan, dan lain sebagainya. Selain itu, Anda juga perlu menyusun rencana keuangan untuk biaya produksi, sewa, utilitas, persediaan, gaji karyawan, dan lain-lain yang diperlukan dalam menjalankan bisnis paling tidak selama 12 bulan.

Langkah 4: Pilih Struktur Bisnis
Bisnis Anda bisa menjadi perusahaan perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas, atau korporasi. Badan usaha yang Anda pilih akan memengaruhi banyak faktor. Anda dapat memilih struktur bisnis awal dan kemudian mengevaluasi kembali serta mengubah struktur seiring pertumbuhan dan kebutuhan bisnis.

Langkah 5: Pilih dan Daftarkan Nama Bisnis
Nama bisnis berperan dalam hampir semua aspek bisnis. Pastikan Anda memikirkan semua implikasi potensial saat mengeksplorasi pilihan dan memilih nama bisnis. Setelah memilih nama untuk bisnis, Anda perlu memeriksa apakah nama tersebut sudah menjadi merek dagang dari bisnis lain. Selanjutnya, Anda perlu mendaftarkan nama bisnis yang dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan struktur bisnis yang dipilih.

Langkah 6: Dapatkan Lisensi dan Izin
Dokumen adalah bagian dari proses awal saat ingin memulai bisnis sendiri. Ada berbagai lisensi dan izin bisnis yang mungkin berlaku untuk situasi tertentu, tergantung pada jenis bisnis yang Anda mulai dan tempat bisnis tersebut berada. Anda perlu meneliti lisensi dan izin apa yang berlaku untuk bisnis Anda selama proses awal.

Langkah 7: Pilih Sistem Akuntansi
Sebuah bisnis dapat berjalan efektif sesuai dengan sistem yang digunakan. Salah satu sistem yang paling penting untuk bisnis adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi diperlukan untuk membuat dan mengelola anggaran, menetapkan harga, melakukan bisnis dengan pihak lain, dan mengajukan pajak. Anda dapat mengatur sistem akuntansi sendiri atau menyewa akuntan untuk menjalankan sistem tersebut. Jika Anda memilih untuk mengatur sistem akuntansi sendiri dalam memulai bisnis, Anda dapat menggunakan software akuntansi Jurnal.

Kuy kita memulai Bisnis!


Memiliki sebuah bisnis tentu menjadi impian bagi banyak orang. Sayangnya, memulai bisnis baru dapat menjadi sangat sulit bagi seorang pemula. Mereka membutuhkan mental dan keberanian yang kuat untuk memulainya, sekalipun itu hanya bisnis kecil. Seringkali bayang-bayang akan risiko kegagalan atau kerugian muncul dan membuat mereka ragu untuk memulainya.

Untuk mengatasi hal di atas, berikut adalah 7 langkah tepat yang dibutuhkan dalam memulai bisnis dengan sukses. Luangkan waktu dan pikiran Anda untuk menciptakan bisnis yang sesuai dengan keinginan dan mendatangkan kesuksesan.  

Langkah 1: Lakukan Penelitian
Jika Anda telah memiliki ide bisnis, sekarang saatnya menyeimbangkan dengan sedikit kenyataan. Apakah ide tersebut berpotensi untuk sukses? Agar bisnis dapat berhasil, Anda harus mampu memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau menawarkan sesuatu yang diinginkan pasar. Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi kebutuhan seperti melakukan penelitian hingga melakukan trial and error. Melalui penelitian yang dilakukan, Anda dapat menentukan banyak hal yang terbaik untuk bisnis.

Langkah 2: Buat Rencana
Anda membutuhkan sebuah rencana untuk membuat ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis adalah rancangan yang akan mengarahkan bisnis Anda dari tahap awal pendirian hingga pertumbuhan bisnis, dan ini merupakan keharusan bagi seluruh bisnis baru. Ada berbagai jenis rencana bisnis untuk berbagai bisnis. Jenis rencana bisnis biasanya dibuat secara terperinci, sehingga memudahkan Bank atau investor untuk memvalidasi rencana bisnis Anda ketika ingin mengajukan modal ke Bank atau investor.

Langkah 3: Rencanakan Keuangan
Memulai bisnis kecil tidak harus membutuhkan banyak uang, namun akan melibatkan beberapa investasi serta kemampuan awal untuk menutupi biaya sebelum menghasilkan keuntungan. Anda perlu merencanakan keuangan dengan menyusun spreadsheet yang memperkirakan biaya awal bisnis seperti lisensi, izin, peralatan, biaya legal, asuransi, branding, riset pasar, inventaris, merek dagang, pembukuan, dan lain sebagainya. Selain itu, Anda juga perlu menyusun rencana keuangan untuk biaya produksi, sewa, utilitas, persediaan, gaji karyawan, dan lain-lain yang diperlukan dalam menjalankan bisnis paling tidak selama 12 bulan.

Langkah 4: Pilih Struktur Bisnis
Bisnis Anda bisa menjadi perusahaan perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas, atau korporasi. Badan usaha yang Anda pilih akan memengaruhi banyak faktor. Anda dapat memilih struktur bisnis awal dan kemudian mengevaluasi kembali serta mengubah struktur seiring pertumbuhan dan kebutuhan bisnis.

Langkah 5: Pilih dan Daftarkan Nama Bisnis
Nama bisnis berperan dalam hampir semua aspek bisnis. Pastikan Anda memikirkan semua implikasi potensial saat mengeksplorasi pilihan dan memilih nama bisnis. Setelah memilih nama untuk bisnis, Anda perlu memeriksa apakah nama tersebut sudah menjadi merek dagang dari bisnis lain. Selanjutnya, Anda perlu mendaftarkan nama bisnis yang dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan struktur bisnis yang dipilih.

Langkah 6: Dapatkan Lisensi dan Izin
Dokumen adalah bagian dari proses awal saat ingin memulai bisnis sendiri. Ada berbagai lisensi dan izin bisnis yang mungkin berlaku untuk situasi tertentu, tergantung pada jenis bisnis yang Anda mulai dan tempat bisnis tersebut berada. Anda perlu meneliti lisensi dan izin apa yang berlaku untuk bisnis Anda selama proses awal.

Langkah 7: Pilih Sistem Akuntansi
Sebuah bisnis dapat berjalan efektif sesuai dengan sistem yang digunakan. Salah satu sistem yang paling penting untuk bisnis adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi diperlukan untuk membuat dan mengelola anggaran, menetapkan harga, melakukan bisnis dengan pihak lain, dan mengajukan pajak. Anda dapat mengatur sistem akuntansi sendiri atau menyewa akuntan untuk menjalankan sistem tersebut. Jika Anda memilih untuk mengatur sistem akuntansi sendiri dalam memulai bisnis, Anda dapat menggunakan software akuntansi Jurnal.